Minggu, 29 Desember 2013

Cerpen "Perjuangan Seorang Ibu"



Perjuangan Seorang Ibu

Semua orang punya keinginan dan harapan, tapi tidak semudah yang dibayangkan untuk mendapatkannya. Sudah menjadi skenario kehidupan bahwa untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, kita harus rela berkorban.

Selama ini aku mengagap bahwa apa yang diberikan oleh ibu adalah hal yang biasa, ternyata anggapanku selama ini keliru. Selama ini aku sering membuat ibu marah dan kecewa lantaran sikapku yang bandel dan susah diatur. Malam ini aku tidak bisa membendung air mataku menatap wajah teduh ibuku yang sudah mulai menua.Ternyata apa yang diberikan oleh ibu merupakan perjuangan seorang ibu untuk memberikan yang terbaik bagi anaknya.

Malam ini aku menengadahkan tangan sambil berdoa, “Ya Allah ampunilah dosa- dosaku yang selalu mengecewakan orang tuaku. Berilah kesempatan kepadaku untuk membahagiakan orang tuaku. Aku selama ini telah mengecewakan beliau. Mulai saat ini aku berjanji untuk tidak akan mengecewakan beliau lagi.”

Sudah seminggu aku menggatikan ibu menjadi tukang cuci keliling karena ibu sakit. Selama ini aku menganggap tukang cuci itu mudah, ternyata aku keliru. Ternyata apa yang dikerjakan ibu selama ini adalah sebuah perjuangan yang sangat berat.

“Kamu bisa kerja g sih?!” bentak salah satu langganan karena aku telah merusak baju kesayangannya.

“Maaf bu, saya tidak sengaja,” aku membela diri.

“Memangnya kamu bisa menganti baju yang sudah rusak ini? Pokoknya aku tidak peduli kamu harus mengantinya.”

“Tapi saya tidak punya uang.”

“Makanya kalau kerja hati-hati dong. Dasar anak miskin.”

Aku pulang dalam keadaan sedih dan berlinang air mata karena harga diriku rasanya diinjak-injak. Aku memang miskin tapi aku tidak rela harga diriku direndahkan. Baru aku menyadari betapa beratnya perjuangan ibu selama ini.

Sampai di rumah aku meminta maaf kepada ibu sambil menangis. Mulai saat ini aku berjanji untuk berusaha membuat ibu bahagia dan tidak akan mengecewakan ibu selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar