USAHA KUE DAN ROTI
Kata Pengantar
Puji
Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan suatu anugerah pada kami
sehingga kami dapat menyusun tugas
makalah tentang Usaha Kecil Menengah (UKM).
Karena itu Kami berterima kasih kepada pengajar yang telah memberikan
kami pelajaran Mengenai Ekonomi Koperasi ini . didalam makalah ini kami akan
menjelaskan salah satu contoh Usaha Kecil Menengah (UKM) mengenai bagaimana
cara tempat dan pemasarannya,penetapan harganya, dan juga analisis usaha. Untuk
lebih jelasnya kami akan menjelaskan lewat makalah ini yang semoga dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Pendahuluan
Pembahasan
usaha kecil/menengah mengenai pengelompokan jenis usaha yang meliputi usaha
industri dan usaha perdagangan. Pengertian tentang usaha kecil/menengah (UKM)
tidak selalu sama, tergantung konsep yang digunakan Negara tersebut. Mengenai
pengertian atau definisi usaha kecil ternyata sangat bervariasi, disatu Negara
berlainan dengan Negara lainnya.
Mengacu Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995, kriteria
usaha kecil dilihat dari segi keuangan dan
modal yang dimilikinya adalah :
1. Memiliki
kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha), atau
2. Memiliki
hasil penjualan paling banyak RP. 1 miliar/tahun
Untuk kriteria usaha menengah :
1. Untuk
sektor industry, memiliki total asset paling banyak Rp. 5 miliar, dan
2. Untuk
sektor nonindustri, memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 600 juta tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; memiliki hasil penjualan tahunan
paling banyak Rp. 3 miliar.
INPRES
No. 10 Tahun 1999 mendefinisikan usaha menengah adalah unit kegiatan yang
memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200 juta sampai maksimal Rp. 10
miliar (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha).
Pengertian
UKM dilihat dari kriteria jumlah pekerja yang dimiliki berbeda antara Negara
yang satu dengan Negara yang lain. Di Negara yang satu mungkin diklasifikasikan
sebagai UKM bagi Negara lain bisa termasuk usaha besar.
Bisnis-bisnis
rumahan sebagai bagian dari usaha kecil menengah (UKM) yang sekarang terus
berrkembang ternyata telah menjadi pengaman bagi perekonomian Indonesia .
Bagaimana tidak diperkirakan ada sekitar 40 juta pengusaha kecil dan menengah
yang berkembang di seluruh Indonesia. Itu artinya 99% pengusaha di Indonesia
adalah pengusaha kecil dan menengah. Siapa mereka? Ternyata mereka adalah
pelaku bisnis rumahan.
Bisnis
rumahan adalah usaha yang dijalankan dari rumah yang sebagian atau seluruh
kegiatannya bias saja dilakukan diluar rumah tetapi pusat dari kegiatan itu
tetap dijalankan dari rumah. Ada banyak keuntungan usaha dirumah selain tak
harus pusing memikirkan biaya sewa tempat, usaha ini bisa tumbuh menjadi tak
sekedar usaha sampingan. Biaya transportasipun juga bisa diminimalisasikan.
Teori
Dari Usaha Kue Dan Roti
Salah
satu tempat dalam rumah yang masih bias dimaksimalkan untuk mendatangkan
keuntungan adalah dapur, apalagi jika anda suka memasak. Kegemaran dan keahlian
bisa dapat dimanfaatkan untuk mendapat uang tambahan. Selain masak untuk
keluarga, kita bisa memanfaatkan dapur untuk membuat makanan lain, seperti kue
dan roti. Dengan biaya yang tidak begitu besar dan trik yang tepat, kita bisa
mendapat keuntungan maksimal dari kue dan roti. Alat – alat untuk membuatnya
pun sebagian besar pasti sudah tersedia di dapur.
Pembahasan Kue Dan Roti
“Rumahku, Istanaku”, anda pasti sudah
akrab dengan perumpamaan ini. Tapi, dizaman sekarang perumpamaan tersebut sudah
selayaknya diubah menjadi “Rumahku, Tempat Usahaku”. Dengan semakin sempit dan
sedikitnya lahan usaha, menjadikan rumah sebagai tempat mencari nafkah
tampaknya bisa menjadi solusi yang menguntungkan.
Lalu, bagaimana caranya? Mudah saja,
anda bisa menjalankan bisnis yang memang bisa dikerjakan dirumah diantaranya
usaha kue dan roti
·
Usaha
Kue Dan Roti
Salah satu tempat dalam rumah yang
bisa dimaksimalkan untuk mendatangkan keuntungan adalah dapur, apalagi jika
anda suka memasak. Kegemaran dan keahlian anda dapat di manfaatkan untuk
mendapat uang tambahan. Selain masak untuk keluarga anda bisa memanfaatkan
dapur untuk membuat makanan lain seperti kue dan roti dengan biaya yang tidak
begitu besar dan trik yang tepat anda bisa memulai bisnis ini.
1.
Pembelian
Alat Dan Bahan Baku
Sebelum
proses produksi dimulai anda harus melakukan survei harga terlebih dahulu
diberbagai toko bahan baku kue dan roti. Usahakan untuk mencari harga yang
relative murah tetapi kualitasnya tetap terjamin dan belilah dalam jumlah
banyak agar dapat menghemat ongkos transportasi. Sementara itu untuk pengadaan
alat dan bahan anda bisa saja membeli peralatan second. Tapi pastikan
kualitasnya masih bagus, dan yang terpenting mudah digunakan serta hemat
listrik atau gas.
Kue Dan Roti adalah jenis makanan yang
tidak tahan lama maka dari itu untuk menyimpannya anda membutuhkan sebuah
etalase khusus. Dalam etalase ini roti dan kue bisa bertahan maksimal tiga
hari.
Berikut ini adalah beberapa alat sederhana
yang sangat dibutuhkan jika anda ingin membuka usaha ini :
Keterangan
|
Nilai (Rp)
|
Stand Mixer
Blender (1,5 L)
Microwave
Microwave (800 Watt)
Oven Toaster
Teflon Presto (24 cm)
Kompor Gas
Lemari Es (172 L)
Frypan
Loyang
Saucepan (16 cm)
Peralatan Masak (sodet)
Panci
|
137.900
209.900
1.259.000
949.000
489.000
339.900
219.000
1.549.000
25.000
20.000
109.900
20.000
17.000
|
2.
Tempat
Dan Pemasaran
Jika
anda belum mempunyai tempat penjualan, anda dapat saja menitipkan kue atau roti
buatan anda tersebut ditoko-toko dengan system bagi hasil. Misalnya dari harga
Rp.1000 untuk satu potong kue atau roti yang anda patok, pemilik tokok mungkin
akan menjualnya dengan harga Rp.1.300 atau anda juga bisa memakai dua cara
sekaligus,yaitu terus menitipkan produksi anda ditoko-toko dan juga membuka
outlet dirumah. Tapi mengingat konsumen kue dan roti tidak terbatas usia maka
dirumahpun anda bisa membuka outlet sederhana dengan target pasar utama adalah
tetangga sekitar. Mungkin anda bisa menawarkan saat arisan, pengajian, atau
pertemuan RT dengan harga relative murah.
3.
Penetapan
Harga
Harga yang anda tetapkan tidak hanya
ditentukan dengan berdasarkan harga bahan dan isi kue tetapi juga berdasarkan
waktu dan tingkat kesulitan pengerjaannya misalnya jika anda membuat kue tart
untuk ulang tahun atau pernikahan, keterampilan anda dalam menghias kue juga
patut diperhitungkan meskipun harga bahan bakunya tidak begitu besar. Sebagi gambaran
:
-
Kue ulang tahun (tergantung diameter
& kerumitan) = Rp. 160.000 - Rp.500.000
-
Aneka bolu = Rp.17.000 – Rp.25.000
-
Aneka tart potong (satuan) = Rp.1000 –
Rp.2.000
-
Pisang molen = Rp.1000 – 2.000
4.
Analisis
Usaha
Asumsi
yang dipakai dalam menganalisa usaha adalah :
-
Masa pakai kompor dan tabung gas adalah
tiga tahun
-
Masa pakai lemari es adalah lima tahun
-
Masa pakai microwave adalah dua tahun
-
Masa pakai stand mixer adalah satu tahun
-
Masa pakai blander adalah satu tahun
-
Masa pakai etalase adalah tiga tahun
(jika anda membuka outlet dirumah)
-
Masa pakai perlengkapan lain (Loyang,
panci,frypan,dan lain – lain) adalah satu tahun
A.
Biaya
Investasi
Dibawah
ini adalah biaya investasi yang harus anda keluarkan untuk mendirikan usaha
roti dan kue dirumah.
Keterangan
|
Nilai (Rp)
|
Biaya
Renovasi Outlet
|
2.000.000
|
Lemari
Es
|
1.500.000
|
Kompor
Dan Tabung Gas
|
350.000
|
Etalase
|
1.500.000
|
Microwave
(800 Watt)
|
949.000
|
Stand
Mixer (3,5 L)
|
137.900
|
Blander
(1,5 L)
|
209.900
|
Peralatan
Lain :
-
Fryfan
-
Loyang 8
X Rp 20.000
-
- Saucepan (16 Cm)
-
Panci
-
Peralatan Lain (Bermacam Bentuk Sodet)
|
25.000
160.000
109.900
17.000
20.000
|
Total
Investasi
|
6.978.700
|
B.
Biaya
Operasional Per Bulan
Usaha
roti dan kue juga membutuhkan biaya operasional yang harus dikleluarkan setiap
bulan agar produksi dapat terus berlangsung. Yang termasuk biaya operasional
diantaranya :
Keterangan
|
Nilai (Rp)
|
Biaya Tetap
Penyusutan
Lemari Es 1/60 x 1.500.000
Penyusutan
Etalase 1/36 x 1.500.000
Penyusutan
Kompor Gas 1/36 x 200.000
Penyusutan
Microwave 1/24 x 949.000
Penyusutan
Stand mixer 1/12 x 137.900
Penyusutan
Blander 1/12 x 209.900
Penyusutan
Peralatan Lain 1/12 x 331.900
Gaji
Karyawan 2 Orang x 500.000
|
25.000
41.700
5.600
39.550
11.500
17.500
27.700
1.000.000
|
Total Biaya
Tetap
|
1.168.550
|
Biaya Variabel
Pembelian
Bahan Baku
Biaya
Komunikasi
Biaya
Promosi (Spanduk Dan Leaflet)
Biaya
Transportasi
Biaya
Listrik
Biaya
Gas
|
3.600.000
100.000
200.000
100.000
200.000
120.000
|
Total Biaya
Variabel
|
4.320.000
|
Total Biaya
|
5.488.550
|
Pembelian
bahan baku sangat tergantung pada kebutuhan produksi. Adakalanya anda akan
memproduksi roti dan kue misalnya pada waktu menjelang hari raya. Tapi di hari
– hari biasa dua kali naik Loyang (sekali naik Loyang = membuat 8 loyang kue
dan roti). Untuk satu kali naik Loyang, anda membutuhkan : gula 1 Kg, margarine
1 Kg, pengembang kue 1 Ons, baking powder, vanilli, 1 Kg terigu, dan 2 Kg
telur. Jika harga sedang stabil, anda hanya perlu mengeluarkan Rp 60.000 untuk
semua bahan diatas. Dan berikut ini adalah perincian biaya bahan baku untuk
sebulan :
Rp 60.000 x 2 kali x 30
hari = Rp 3.600.000,-
C.
Penerimaan
Rata – Rata Perbulan
Dihari-hari
biasa dan dalam situasi pasar yang stabil, konsumen masih mempunyai daya beli
yang tinggi, Anda bisa memperoleh pemasukan
yang lumayan dari menjual roti dan kue. Di bawah ini adalah estimasi
pendapatan yang bisa anda peroleh.
Penjualan
kue basah (50 x Rp.1.500 x 30 hari) Rp 2.250.000
Penjualan tart potong 25 x Rp.1.500 (satuan)
x 30 hari Rp 1.125.000
Penjualan kue ulang tahun (Rp.200.000 x
5 hari) Rp 1.000.000
Penjualan
black forest (2 x Rp.80.0000 x 10 hari) Rp 1.600.000
Penerimaan
pesanan snack kotak (500 x Rp.3.500 x 3 hari) Rp 3.150.000
+
Rp 9.125.000
D.
Keuntungan
per bulan
Keuntungan = Total penerimaan – total biaya operasional
= Rp 9.125.000 – Rp 5.488.550
= Rp 3.636.450
Pay back periode = (Total investasi :
Keuntungan) x 1 bulan
= Rp 6.978.700 : Rp 3.636.450 x 30
= 1 bulan 27 hari
5.
Profil
Usaha : Ferry Bakery
Terkena
pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak membuat Ferry Nurdin terpuruk. Berbekal
pengalaman, usaha, dan kerja kerasnya selama puluhan tahun menjadi pegawai di
perusahaan roti, PHK malah membuatnya kreatif membuka usaha sendiri. Kini,
usaha roti dan kue yang dirintisnya telah beromset Rp 45.000.000,- per bulan
dan mampu menghidupi keluarga berserta 10 karyawan yang tinggal di rimahnya.
Maret
1997, dengan pesangon Rp 1.600.000,- yang didapatnya, ia membeli alat – alat
dan mengontrak rumah sebagai tempat usahanya. Setiap hari, ia bangun pukul 2
dini hari dan membuat donat sebanyak 4 kilo per hari bersama istrinya, yang
kemudian ia antar dengan berjalan kaki ke kios – kios di pasar pada pukul 6
pagi. Siangnya, ia membuat roti yang sorenya ia antar lagi ke pasar. Semua ini
ia jalani selama 2 tahun.
Di
tahun 1999, ayah 2 anak ini dapat membeli sepeda seharga Rp 35.000,- yang
memudahkannya untuk mengantar dagangannya. Tahun 2003, akhirnya ia berhasil
membeli sepeda motor. Tahun 2003 Ferry membeli rumah secara mencicil di beji,
Depok yang ia tempati sampai sekarang. Sambil masih tetap mengantar kue –
kuenya ke kios di pasar, dengan bantuan
dua pegawai ia membuka usaha dan menjual dagangannya sendiri di rumah.
Rumahnya
yang terletak jauh di dalam gang tidak membuat usahanya sepi. Setiap hari orang
tidak pernah berhenti mampir dan membeli kue – kue dan roti. Ini karna harga
yang ditawarkan Ferry termasuk murah, tanpa mengurangi rasa dan kualitas.
Sebuah tart potong berukuran sekitar 6 x 7 Cm ia jual seharga Rp 1.000,-.
Pisang molen yang biasa di jual dengan harga Rp 2.000,- dapat dibeli pelanggan
dengan harga Rp 1.000,- sehingga ada pelanggan yang membeli molennya untuk
dijual lagi dengan harga Rp 1.500,-.
Melihat
ramainya toko, sekarang ada sekitar 10 orang yang menitipkan barang mereka di
tokonya. Dari kue – kue titipan ini Ferry Cuma mengambil untung Rp 100,- per
buah. Tapi bagaimana pun ia merasa senangkarena bisa membantu orang lain dengan
dagangannya tampak semakin ramai.
Ferry
dikenal sebagai pengusaha roti yang serba bisa. Ia bercerita bahwa kemampuannya
membuat kue tart ulang tahun dan pengantin, ia pelajari secara otodidak di
tempatnya bekerja dulu. Setiap malam ia mempelajarinya sendiri karena pembagian
karyawan di divisinya masing – masing tidak memudahkan Ferry untuk belajar. Ia
melakukannya karena memang senang membuat dan menghias kue.
Tidak
seperti pengusaha lain, Ferry bahkan bisa membuat adonan yang gagal atau roti
yang hangus menjadi roti yang cantik yang tidak kalah enak dan laku terjual.
Semua karena niat dan pengalamannya membuat roti. Alat – alat yang ia gunakan
pun kebanyakan merupakan alat lama seperti oven gas, serta mixer dan etalase
penghangat yang ia beli dari tangan kedua.
Di
outlet rumahnya ada berbagai macam kue dan roti produksinya sendiri, antara
lain bolu mamer, bolu pandan, bolu keju, donat keju, lapis Surabaya, black
forrest, tart ulang tahun dan pernikahan, tarcis dan aneka roti seperti roti
buaya. Ia sengaja menjual aneka macam roti dan kue untuk mengantisipasi jika
satu kue tidak laku, ia masih bisa mendapatkan keuntungan dari kue lainnya.
Menurutnya,
diantara semua jenis kue itu, yang paling banyak mendatangkan keuntungan adalah
bolu yang sebagian ia titipkan ke pasar. Sebuah kue bolu kurang lebih 25 Cm ia
jual dengan harga Rp 17.000,-. Dari situ ia mendapat unung Rp 2.000,-
Keuntungan terbesar juga ia dapatkan dari bermacam – macam
kue tart ulang tahun dan pernikahan. Kue ulang tahun ia jual dengan harga mulai
Rp 160.000,- hingga jutaan rupiah. Dari sini ia bisa mendapatkan keuntungan
sebesar 30%. Dua jenis kue terakhir ini dapat diatur biaya pembuatannya dengan
memperhitungkan harga bahan bakunya, seperti telur, terigu, dan gula.
Saat
ini Ferry sedang membangun sebuah ruangan di sebelah rumahnya yang nantinya
akan ia pakai untuk mengembangkan usahanya.
Penutup
Kue Dan Roti adalah jenis
makanan yang tidak tahan lama maka dari itu untuk menyimpannya anda membutuhkan
sebuah etalase khusus. Dalam etalase ini roti dan kue bisa bertahan maksimal
tiga hari dan relatif murah tetapi kualitasnya tetap terjamin.
Membuat kue dan roti itu, paling banyak mendatangkan
keuntungan adalah bolu yang sebagian ia titipkan ke pasar. Sebuah kue bolu
kurang lebih 25 Cm ia jual dengan harga Rp 17.000,-. Dari situ ia mendapat
unung Rp 2.000,-
Keuntungan terbesar
dari usaha kue dan roti juga di dapatkan dari bermacam – macam kue misalnya,
kue tart ulang tahun dan pernikahan. Kue ulang tahun ini di jual dengan harga
mulai Rp 160.000,- hingga jutaan rupiah. Dari sini lah bisa mendapatkan keuntungan
sebesar 30%.
Sarannya,
Untuk anda yang ingin memulai usaha kue dan roti sebaiknya dilakukan percobaan
terlebih dahulu sehingga dapat mengetahui bahan – bahan dan peralatan apa saja
yang akan di butuhkan dan dapat mengetahui harga bahan – bahan dan
peralatannya. Serta harga relatif murah dan kualitasnya tetap terjamin.
sumber:
·
Priandarini Lucia. 2007. Panduan Lengkap
Memulai Dan Mengelola Usaha Di Rumah. Cetakan Pertama. Jakarta : TransMedia Pustaka