Perjuangan
Seorang Ibu
Semua orang punya keinginan dan harapan, tapi
tidak semudah yang dibayangkan untuk mendapatkannya. Sudah menjadi skenario
kehidupan bahwa untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, kita harus rela
berkorban.
Selama ini aku mengagap bahwa apa yang
diberikan oleh ibu adalah hal yang biasa, ternyata anggapanku selama ini
keliru. Selama ini aku sering membuat ibu marah dan kecewa lantaran sikapku
yang bandel dan susah diatur. Malam ini aku tidak bisa membendung air mataku
menatap wajah teduh ibuku yang sudah mulai menua.Ternyata apa yang diberikan
oleh ibu merupakan perjuangan seorang ibu untuk memberikan yang terbaik bagi anaknya.
Malam ini aku menengadahkan tangan sambil
berdoa, “Ya Allah ampunilah dosa- dosaku yang selalu mengecewakan orang tuaku. Berilah
kesempatan kepadaku untuk membahagiakan orang tuaku. Aku selama ini telah mengecewakan beliau. Mulai saat ini aku berjanji untuk tidak akan mengecewakan beliau lagi.”
Sudah seminggu aku menggatikan ibu menjadi tukang
cuci keliling karena ibu sakit. Selama ini aku menganggap tukang cuci itu
mudah, ternyata aku keliru. Ternyata apa yang dikerjakan ibu selama ini adalah sebuah perjuangan yang sangat berat.
“Kamu bisa kerja g sih?!” bentak salah satu
langganan karena aku telah merusak baju kesayangannya.
“Maaf bu, saya tidak sengaja,” aku membela
diri.
“Memangnya kamu bisa menganti baju yang sudah
rusak ini? Pokoknya aku tidak peduli kamu harus mengantinya.”
“Tapi saya tidak punya uang.”
“Makanya kalau kerja hati-hati dong. Dasar
anak miskin.”
Aku pulang dalam keadaan sedih dan berlinang
air mata karena harga diriku rasanya diinjak-injak. Aku memang miskin tapi aku tidak
rela harga diriku direndahkan. Baru aku menyadari betapa beratnya perjuangan ibu
selama ini.
Sampai di rumah aku meminta maaf kepada ibu
sambil menangis. Mulai saat ini aku berjanji untuk berusaha membuat ibu bahagia dan
tidak akan mengecewakan ibu selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar