Artikel Perekonomian Indonesia 2
A.
Paragraf
Induktif adalah proses penalaran yang bertolak dari peristiwa
yang sifatnya khusus menuju pertanyaan umum.
Ciri-ciri paragraph induktif:
1. Letak
kalimat utama di akhir
- paragraph diawali dari penjelasan khusus kemudian diakhiri dengan penjelasan umum.
Berikut contoh artikel dibawah ini :
Regulasi Pemerintah Sulit Kendalikan Asing
Perangkat regulasi akan
mereka kendalikan. Misalnya undang–undang migas yang penyusunannya dibiaya Bank
Dunia,’’kata Revrisond Baswir,Kepala Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta, Jumat (8/11).
Revrisond ,mengatakan bahwa langkah membuka akses
investasi asing secara lebar, merupakan bentuk kepanikan pemerintah. Terutama
berangkat dari situasi ekonomi domestik yang sempat bergejolak ditandai dengan
melemahnya rupiah dan merosotnya cadangan devisa.Revisi DNI adalah solusi instan
yang tidak benar-benar dipikir secara serius tentang bagaimana dampaknya
terhadap perkembangan ekonomi nasional dalam jangka panjang.
Pemerintah berencana membuka lima sektor untuk investor
asing, seperti bandar udara,pelabuhan dan terminal.Sektor perbankan sudah
terbuka bagi asing hingga 99 persen sejak tahun 1999. Agus Martowardojo
mengatakan,bahwa langkah itu harus fokus pada memperbaiki transaksi berjalan,
mendorong ekspor,dan mengendalikan impor,terutama memperbaiki neraca jasa dan
pendapatan.
Menteri Keuangan M Chatib Basri ,menegaskan DNI harus
melindungi sektor srategis.Persoalannya adalah regulasi sektoral sebagaimana
terjadi selama ini justru diarahkan pihak asing.Sementara penegakan hukum masih
lemah.DNI mengatur kepemilikan modal asing.Regulasi
peraturan menteri berkaitan dengan kebijakan pelonggaran daftar negatif
investasi bagi investor asing diyakini akan sulit bisa menjaga kepentingan nasional
B.
Paragraf Deduktif adalah
paragraph yang bertolak dari peristiwa-peristiwa yang sifatnya umum menuju
khusus.
Ciri-ciri
paragraph deduktif :
- Letak kalimat utamanya diawal paragraph
- Diawali dengan pernyataan umum disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Berikut contoh artikel dibawah ini :
Perlu Penyediaan lahan Berkelanjutan
Pengembangan bahan bakar nabati masih menghadapi kendala keterbatasan
ketersediaan lahan untuk pengembangan tanaman penghasil BBN. Pemerintah
perlu mendorong penyediaan lahan –lahan baru dengan memanfaatkan lahan –lahan
kurang produktif termasuk lahan bekas demi menjamin ketersediaan BBN secara
berkelanjutan.Hasil sidang dewan Energi Nasional ke-II,dikantor kementerian
pertanuan, Jumat (8/11).
Jero
Wacik menyatakan,pemerintah menargetkan pemanfaatan bahan bakar nabati
( BBN )
tahun ini mencapai 3,9 jutan kiloliter melalui implementasi aturan pemerintah
yang mewajibkan pencampuran biodiesel 10 persen dalam bahan bakar
solar.diharapkan bisa mengurangi volume impor bahan bakar minyak senilai 3
miliar dollar AS.
Suswono
menjelaskan, agar pemerintah memprogramkan penyediaan lahan baru dan tanaman
baru untuk memenuhi petumbuhan kebutuhan BBN jangka panjang. Badan Pertahanan
Nasional mendata,lahan potensial untuk pengembangan Tanaman penghasil BBN
mencapai 4,8 juta hektar. Dalam menjamin keberlangsungan pemanfaatan BBN,maka
perlu perbaikan kebijakan harga,percepatan pembangunan infrastruktur
pencampuran dan transportasi,serta penerapan kewajiban dan menjamin mutu BBN
untuk konsumen.
Jika
mandatori 10 persen dilaksanakan,maka akan menyerap produksi minyak sawit (CPO)
30 persen dari total volume ekspor CPO, Ekspor CPO 18 juta ton pertahun.
Sumber :
Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar